AC Milan vs Real Madrid pada tanggal 5 November 2024, bentrokan seru di UEFA Champions League terjadi di Santiago Bernabéu.
Pertandingan ini berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan AC Milan, sebuah hasil yang mengejutkan banyak penggemar mengingat reputasi Los Blancos sebagai salah satu tim terkuat di Eropa. Di bawah ini AC MILAN TV akan membahas jalannya pertandingan, momen krusial, dan dampak dari hasil ini untuk kedua klub.
Awal yang Menjanjikan
Real Madrid datang ke pertandingan dengan harapan tinggi setelah mengalahkan Borussia Dortmund dalam laga sebelumnya. Carlo Ancelotti, pelatih yang menjadikan Madrid sebagai salah satu kekuatan utama di Eropa, menurunkan line-up terbaiknya dengan harapan akan meraih tiga angka di hadapan pendukung sendiri. Di sisi lain, AC Milan, masih berjuang untuk menemukan konsistensi di Liga Champions, ingin membawa pulang poin berharga dari ibu kota Spanyol.
Peluit kick-off dibunyikan, dan atmosfer di Santiago Bernabéu penuh semangat. Madrid sedikit mendominasi penguasaan bola pada awal laga, mencoba menerapkan tekanan terhadap pertahanan Milan. Namun, tim tamu menunjukkan determinasi dan disiplin dalam bertahan.
Gol Pembuka: Kejutan dari Milan
Milan membuka skor pada menit ke-25 dengan sebuah gol spektakuler. Malick Thiaw, bek muda asal Jerman, mencetak gol pertamanya dengan indah melalui sundulan keras menyusul umpan sudut dari Christian Pulisic. Taktik set-piece yang matang dimanfaatkan dengan maksimal, dan Thiaw memanfaatkan celah di antara bek Madrid untuk mengirimkan bola ke gawang Andriy Lunin. Gawang Madrid pun bergetar, membuat para penggemar Milan bersorak gembira.
Gol ini memberi Milan kepercayaan diri yang besar, sementara Madrid harus menghadapi tantangan berat untuk bangkit kembali dari ketinggalan. Meskipun mereka mencoba membangun kembali permainan, serangan demi serangan yang dilancarkan masih belum mampu tembus disiplin pertahanan Milan.
Respons Madrid dan Penyeimbang Skor
Tertinggal satu gol, Madrid mulai meningkatkan intensitas permainan. Pada menit ke-35, mereka mendapatkan peluang emas melalui tendangan bebas yang dieksekusi dengan baik oleh Vinícius Júnior. Penyerang muda asal Brasil ini berhasil mencetak gol penyama kedudukan setelah penalti dialokasikan kepada Madrid akibat pelanggaran di dalam kotak. Vinícius yang mengambil tanggung jawab untuk mengeksekusi penalti tersebut dengan tenang menyarangkan bola ke tengah gawang, mengubah skor menjadi 1-1.
Sorakan dari suporter Madrid seakan memberikan angin segar bagi tim tuan rumah. Mereka mencoba untuk menciptakan momentum dan mencari gol kedua. Namun, Milan menunjukkan ketahanan dan disiplin yang konsisten, sehingga Madrid kesulitan untuk menemukan celah di lini belakang mereka.
Gol Kedua: Kembalinya Milan
Milan tidak tinggal diam meskipun Madrid berusaha keras untuk mengambil kendali. Bermain selama 43 menit, mereka kembali mencetak gol melalui Álvaro Morata, mantan striker Real Madrid yang kini berseragam Milan. Morata berhasil mencetak gol keduanya dalam pertandingan ini, setelah mendapat bola liar di dalam kotak penalti Madrid, sebuah situasi yang menunjukkan kelemahan lini belakang tim tuan rumah dalam mengawasi pemain lawan.
Gol ini sangat penting, dan membuat Milan kembali unggul 2-1 sebelum babak pertama berakhir. Dengan momentum yang baik, Milan merasa lebih percaya diri untuk menghadapi babak kedua. Skor 2-1 di akhir babak pertama memastikan bahwa Madrid harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan.
Baca Juga: Hasil AC Milan vs Udinese – Skor 1-0
Babak Kedua: Serangan Madrid yang Mandul
Memasuki babak kedua, Madrid mempercepat permainan mereka. Ancelotti melakukan beberapa perubahan, memasukkan Rodrygo dan Eduardo Camavinga untuk menambah tenaga dan kreativitas di lini tengah. Namun, semua upaya mereka masih terhalang oleh pertahanan Milan yang ultra disiplin. Bekandalan, dipimpin oleh Thiaw dan Tomori, tidak memberi ruang gerak bagi penyerang Madrid.
Pada menit ke-70, peluang terbaik bagi Madrid muncul melalui Kylian Mbappé yang baru saja diturunkan untuk menggantikan Vinícius. Ia melakukan penetrasi mendalam ke area pertahanan Milan dan melepaskan tembakan keras, tetapi kiper Mike Maignan melakukan penyelamatan gemilang yang membuat suporter Milan tersentak. Beberapa menit kemudian, Madrid hampir menyamakan kedudukan kembali, namun tembakan dari Karim Benzema masih melebar dari sasaran.
Gol Ketiga: Penutup Pertandingan
Saat Madrid berusaha menekan lebih dalam, AC Milan berhasil menangkap peluang untuk menambah keunggulan pada menit ke-73. Tijjani Reijnders, pemain yang terus menerus mengancam selama pertandingan, mencetak gol ketiga bagi Milan setelah menerima umpan matang dari Rafael Leão. Reijnders dengan tenang menyisir bola melewati tangan Lunin, memastikan keunggulan yang cukup nyaman untuk Milan dengan skor 3-1.
Gol ini seakan menjadi penutup, menjadikan tugas Madrid semakin berat. Terlihat frustrasi di wajah para pemain Madrid saat babak kedua berjalan tidak sesuai harapan. Meskipun mereka terus mencoba, Milan tetap mengorganisir pertahanan mereka dengan sangat baik.
Kemenangan Bersejarah untuk Milan
Dengan waktu yang tersisa, Madrid terus berusaha, tetapi semua usaha mereka terhalang oleh keteguhan pertahanan Milan. Wasit akhirnya mengakhiri pertandingan dengan skor 3-1 untuk AC Milan, sebuah hasil yang mengejutkan sekaligus menggembirakan bagi penggemar Rossoneri. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Milan mampu bersaing dengan tim-tim besar Eropa, terutama di arena bergengsi seperti UEFA Champions League.
Hasil ini membawa Milan kembali ke jalur yang benar dalam kompetisi, sementara Madrid mesti menilai dan menganalisis kelemahan mereka, terutama di area pertahanan. Ini adalah sebuah momen yang menggugah semangat bagi kedua tim; satu tim untuk merayakan, sedangkan yang lainnya untuk melakukan introspeksi.
Dampak Kemenangan bagi AC Milan
Kemenangan ini sendiri menjadi sangat berarti bagi AC Milan. Ini tidak hanya memberikan poin berharga di fase grup, tetapi juga meningkatkan moral tim setelah serangkaian hasil buruk sebelumnya. Bisa dibilang, ini adalah pernyataan bahwa Milan masih bisa bersaing di tingkat tertinggi Eropa, terlepas dari kesulitan awal yang mereka alami. Morata, Reijnders, dan Thiaw tampil sebagai pahlawan di atas lapangan, memberikan harapan baru bagi para penggemar.
Bagi Real Madrid, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Mereka harus merenungkan situasi yang telah terjadi, terutama dalam menghadapi tim-tim dengan pertahanan solid. Ancelotti akan menilai taktik dan keputusan yang dibuatnya, sambil berharap bisa segera bangkit di laga-laga berikutnya. Rubah mindset dan tingkatkan kekompakan menjadi prioritas untuk menghadapi tantangan yang lebih besar ke depannya.
Kesimpulan
Pertandingan ini adalah pengingat kuat tentang betapa tidak terduganya sepak bola. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa dianggap remeh dalam kompetisi tingkat tinggi, di mana setiap tim punya potensi untuk mengejutkan. AC Milan menunjukkan karakter dan kemampuan mereka untuk mengatasi tekanan, sedangkan Real Madrid harus segera bangkit dan meraih kemenangan dalam laga-laga mendatang untuk memulihkan kepercayaan diri mereka.
Dengan jalan panjang masih tersisa di UEFA Champions League, baik Milan maupun Madrid harus memanfaatkan momen ini untuk membawa tim mereka ke arah yang lebih baik. Para penggemar menyaksikan dengan penuh harapan dan antusiasme, menunggu kejutan-kejutan berikutnya di lapangan hijau. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang SEPAK BOLA hanya dengan klik link berikut ini realmadridforever.com.