Konflik Epik Zlatan Ibrahimovic Vs Massimiliano Allegri di AC Milan

bagikan

AC Milan resmi mengumumkan kembalinya Massimiliano Allegri sebagai pelatih kepala, menandai reuni dengan Zlatan Ibrahimovic yang kini menjabat sebagai penasihat klub. Duo ini pernah bekerja sama selama periode 2010-2012 dengan hasil gemilang namun diwarnai ketegangan. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh AC MILAN TV.

Konflik-Epik-Zlatan-Ibrahimovic-Vs-Massimiliano-Allegri-di-AC-Milan

Allegri yang pernah membawa Milan meraih Scudetto 2010/2011 kini kembali setelah sepuluh tahun meninggalkan klub. Kembalinya pelatih berusia 57 tahun ini memicu nostalgia akan dinamika rumitnya dengan Ibrahimovic, terutama pada musim 2011/2012.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Meski pernah meraih Piala Super Italia di awal musim tersebut, hubungan kedua figur kuat ini justru memanas seiring performa tim yang fluktuatif. Insiden paling terkenal terjadi usai kekalahan 0-3 dari Arsenal di Liga Champions Maret 2012.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Ledakan Emosi di Ruang Ganti Usai Kekalahan

Kekalahan telak 0-3 dari Arsenal di Stadion Emirates nyaris menjadi bencana bagi AC Milan, meski mereka tetap lolos dengan agregat 4-3. Keputusan Allegri memasukkan dua kiper (Marco Amelia dan Flavio Roma) di bangku cadangan memicu kemarahan Ibrahimovic.

“Saat kalah 0-3 dan Allegri tetap tersenyum, aku tak bisa terima. Kami lolos tapi performa memalukan,” kenang Ibrahimovic dalam wawancara 2021. Ia menegaskan protesnya saat Allegri justru menyuruhnya fokus pada permainannya yang buruk.

Mantan CEO Milan Adriano Galliani mengungkapkan detil dramatis: “Ibra berteriak seperti orang gila dan nyaris memukul Allegri. Dia marah karena dua kiper di bangku cadangan – itu membuatnya gila!” Situasi ini menggambarkan perbedaan filosofi antara pragmatisme Allegri dan perfectionisme Ibrahimovic.

Baca Juga: Bukan AC Milan, Ini Alasan Vincenzo Italiano Lebih Tertarik ke Bologna

Perspektif Para Saksi Mata

Perspektif-Para-Saksi-Mata

Gianluca Zambrotta, bek Milan saat itu, memberikan kesaksian lebih detail: “Allegri bilang ‘Selamat kalian tetap lolos’ usai kekalahan. Ibra langsung meledak! Mereka nyaris berkelahi di ruang ganti.” Ucapan Allegri yang dianggap meremehkan kekalahan menjadi pemicu utama.

Insiden ini mengungkap perbedaan karakter yang mencolok. Allegri sebagai pelatih yang result-oriented, sementara Ibrahimovic sebagai pemain dengan standar kesempurnaan tertinggi. Konflik ini terjadi meski di musim yang sama mereka berhasil meraih gelar Supercoppa Italiana.

Fakta menariknya, ketegangan ini justru terjadi di puncak kesuksesan mereka – musim pertama Allegri meraih Scudetto, dan musim terakhir Ibrahimovic bersama Milan sebelum hengkang ke PSG. Konflik menunjukkan intensitas kompetitif kedua figur ini.

Reuni Penuh Tantangan di Era Baru

Kembalinya Allegri ke Milan dan posisi baru Ibrahimovic sebagai penasihat menciptakan dinamika menarik. Pengalaman pahit di masa lalu justru bisa menjadi modal berharga untuk kolaborasi yang lebih matang sekarang.

Keduanya kini memiliki kesamaan tujuan: mengembalikan kejayaan Milan. Allegri dengan pengalaman melatih Juventus, Ibrahimovic dengan karismanya sebagai legenda klub. Pelajaran dari insiden 2012 mungkin akan membuat mereka lebih menghargai perbedaan pendapat.

Fans Milan berharap energi kompetitif keduanya bisa bersinergi positif. Seperti kata pepatah: “Api kecil menghangatkan, api besar membakar.” Tantangannya adalah menjaga api kompetisi ini tetap pada temperatur yang tepat untuk kesuksesan tim. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita ac milan terupdate lainnya hanya dengan klik acmilantv.com.