Kutukan penalti kembali gagalkan AC Milan mencuri kemenangan dari Juventus saat bermain di Allianz Stadium dalam lanjutan Serie A 2025/2026. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh AC MILAN TV.
Meskipun tampil dominan dan menciptakan sejumlah peluang, laga berakhir imbang 0-0 yang terasa mengecewakan bagi Rossoneri.
Momen paling krusial datang ketika Milan mendapat hadiah penalti. Christian Pulisic yang dipercaya jadi eksekutor malah melepaskan tendangan tinggi yang jauh dari sasaran. Peluang emas yang bisa mengubah jalannya pertandingan pun hilang begitu saja.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Hasil imbang ini menghentikan tren positif Milan dalam beberapa pekan terakhir. Lebih dari sekadar kehilangan dua poin, laga ini mengungkapkan lagi satu masalah serius yang belum juga teratasi: kegagalan mengeksekusi penalti.
Statistik Buruk yang Mengkhawatirkan
Masalah penalti Milan bukan hanya terjadi satu atau dua kali. Sejak awal tahun 2024, mereka sudah gagal mengeksekusi tujuh dari total 13 penalti di Serie A. Ini adalah tingkat kegagalan tertinggi di antara semua tim lima liga top Eropa.
Yang lebih mengkhawatirkan, kegagalan itu datang dari banyak pemain berbeda. Theo Hernandez, Tammy Abraham, Santiago Gimenez, hingga Pulisic semuanya pernah gagal dari titik putih. Artinya, ini bukan soal individu, tapi soal sistem yang belum menemukan solusi.
Kegagalan penalti juga sering berdampak langsung pada hasil akhir. Dalam lima laga terakhir di mana Milan gagal mencetak gol dari penalti, mereka hanya mampu meraih satu poin. Ini menunjukkan bahwa setiap kegagalan benar-benar merugikan tim secara langsung.
Baca Juga: Peluang Penalti Pulisic Melayang, Juventus dan Milan Berakhir Tanpa Gol
Siapa Lagi yang Bisa Diandalkan?
Kondisi ini membuat pelatih Milan benar-benar kehabisan ide. Pulisic yang dikenal sebagai eksekutor handal pun ikut masuk daftar gagal. Alternatif seperti Gimenez dan Modric punya catatan kegagalan yang tidak meyakinkan, sementara Rabiot belum pernah mencoba.
Minimnya kepercayaan diri dari pemain Milan di momen krusial membuat tugas pelatih semakin sulit. Tidak ada sosok yang benar-benar bisa diandalkan untuk menghadapi tekanan tendangan penalti dalam laga penting.
Milan perlu mencari solusi cepat entah itu latihan khusus, memilih penendang tetap, atau bahkan merekrut pemain baru dengan reputasi sebagai spesialis penalti. Jika tidak, masalah ini bisa terus memengaruhi perburuan gelar mereka musim ini.
Perlu Solusi, Bukan Sekadar Harapan
AC Milan kini dihadapkan pada tugas besar: menghentikan tren buruk penalti sebelum kehilangan lebih banyak poin berharga. Sekadar berharap pemain membaik tidak akan cukup dibutuhkan pendekatan yang lebih terstruktur.
Solusi bisa dimulai dari evaluasi teknik dan mental para penendang. Klub juga bisa belajar dari tim lain yang punya spesialis penalti andal, dan menanamkan kembali rasa percaya diri di momen penting.
Jika masalah ini tak segera ditangani, bukan hanya gelar yang menjauh, tapi kepercayaan diri tim juga bisa runtuh. Milan harus sadar, titik putih bukan sekadar jarak 12 meter itu bisa menjadi pembeda antara juara dan gagal total. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik acmilantv.com.