Sergio Conceicao Melawan Kritik: 13 Gelar Sebelum AC Milan!

bagikan

Sergio Conceicao, pelatih AC Milan, baru-baru ini meluapkan kemarahannya terhadap kritik yang terus-menerus ditujukan kepadanya.

Sergio Conceicao Melawan Kritik: 13 Gelar Sebelum AC Milan!

Hal ini terjadi setelah kekalahan AC Milan dari Bologna dengan skor 1-2, yang semakin memperburuk posisi tim di klasemen Serie A dan meningkatkan tekanan pada sang pelatih. Sergio Conceicao membalas kritik tersebut dengan menyoroti kesuksesannya di masa lalu, termasuk 13 trofi yang telah ia menangkan dan pengalamannya dalam 100 pertandingan Liga Champions.

Jika kalian ingin mencari berita sepak bola terlengkap, tentunya anda bisa mengklik link AC MILAN TV.

Performa AC Milan di Bawah Asuhan Conceicao

Performa AC Milan di bawah asuhan Sergio Conceicao menunjukkan hasil yang belum stabil, dengan beberapa kekalahan yang memengaruhi posisi tim di klasemen Serie A. Dari 16 pertandingan yang telah dimainkan, Milan mengalami lima kekalahan. Kekalahan terbaru dari Bologna, di mana Milan sempat unggul melalui gol Rafael Leao, semakin menambah tekanan pada sang pelatih.

Gol dari Santiago Castro dan Dan Ndoye memastikan kemenangan bagi Bologna dengan skor 2-1. Kekalahan ini juga menandai kekalahan tandang pertama Milan di Bologna sejak Maret 2002. Secara keseluruhan, Milan telah kalah tujuh kali dari 26 pertandingan Serie A musim ini. Terakhir kali mereka kalah lebih banyak pada tahap ini adalah pada musim 2017-18 dan 2019-20, di mana mereka finis di posisi keenam.

Selain performa yang tidak konsisten, AC Milan juga telah tersingkir dari Liga Champions. Di Serie A, mereka berada di peringkat ke-8 dan terpaut delapan poin dari zona Liga Champions. Dengan 12 pertandingan tersisa, peluang mereka untuk lolos ke Liga Champions semakin menipis. Kekalahan beruntun dari Torino dan Bologna semakin memperburuk situasi.

Jadikan ShotsGoal apk sebagai teman setia menonton sepak bola. Dapatkan siaran langsung bebas iklan, update skor real-time, serta berita eksklusif hanya dalam satu aplikasi.

Reaksi Emosional Conceicao Terhadap Kritik

Menanggapi kritik yang meningkat, Sergio Conceicao menunjukkan reaksi emosional. Ia merasa bahwa pencapaiannya selama ini seolah-olah dilupakan. “Seolah-olah saya baru saja diturunkan di sini, tetapi saya menghadapi lima klub Italia yang sangat besar, saya menghadapi pelatih seperti Sarri dan Pioli,” ujarnya.

Conceicao menegaskan bahwa ia telah memenangkan 13 trofi dan memiliki 100 laga Liga Champions. Ia juga menyampaikan bahwa kritik yang ditujukan kepadanya tidak adil, terutama karena berdampak pada keluarganya. Conceicao juga menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri jika klub merasa ia bukan lagi orang yang tepat untuk Milan.

“Jika dan ketika klub merasa saya bukan lagi orang yang tepat untuk Milan, saya akan minggir, tetapi sampai saat itu, saya akan terus bekerja dengan semangat yang sama seperti biasanya,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa ia tidak menginginkan satu Euro pun lagi jika memang harus pergi. Dalam pembelaannya, Conceicao menyoroti pengalamannya menghadapi klub-klub besar Italia dan pelatih-pelatih seperti Maurizio Sarri dan Stefano Pioli.

Pembelaan Conceicao Atas Rekam Jejaknya

Pembelaan Conceicao Atas Rekam Jejaknya

Dalam pembelaannya, Conceicao menyoroti pengalamannya menghadapi klub-klub besar Italia dan pelatih-pelatih seperti Maurizio Sarri dan Stefano Pioli. Ia menekankan bahwa ia tidak datang ke Milan tanpa pengalaman dan prestasi. “Saya memenangkan 13 trofi, saya punya 100 laga Liga Champions,” tegasnya.

Conceicao merasa frustrasi karena orang-orang terus membicarakan situasinya seolah-olah ia baru dalam peran tersebut. Ia berusaha mengingatkan publik bahwa sebelum bergabung dengan AC Milan, ia telah membangun karier yang sukses dengan berbagai pencapaian. Pengalamannya memimpin tim-tim besar dan meraih gelar juara seharusnya menjadi bukti kemampuannya.

Dengan menyoroti rekam jejaknya, Conceicao berharap dapat meredakan kritik dan membuktikan bahwa ia memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk sukses di AC Milan. Ia ingin menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar pelatih baru yang belum teruji, tetapi seorang profesional berpengalaman dengan bukti nyata kesuksesan di masa lalu.

Tantangan yang Dihadapi AC Milan

Kinerja Conceicao dinilai lebih buruk dari pendahulunya, Paulo Fonseca, dengan Rossoneri berada di peringkat kedelapan klasemen Liga Italia 2024/2025. Salah satu masalah utama yang dihadapi AC Milan adalah performa Joao Felix yang inkonsisten. Meskipun awalnya menjanjikan, performanya menurun signifikan dan kurang memberikan kontribusi berarti dalam pertandingan terakhir.

Selain itu, lini serang AC Milan mengalami kelemahan, kesulitan mencetak gol meski menciptakan peluang. Kurangnya konsentrasi selama pertandingan juga menjadi sorotan karena tim sering kehilangan fokus pada saat-saat krusial. Di sisi pertahanan, pasangan bek tengah AC Milan dinilai kurang solid, dengan beberapa kesalahan fatal yang mengakibatkan kebobolan gol penting.

Sergio Conceicao mengakui ketidaktahuannya mengenai berapa lama ia akan tetap memimpin Rossoneri, sementara para pemain di ruang ganti merasa sedih dan frustrasi setelah kekalahan melawan Bologna. Conceicao merasa tidak dihormati dan terus menerus menjadi sasaran kritik.

Baca Juga: Rumor Transfer: Agen Leao Dorong Kepindahan ke Barcelona

Komitmen Conceicao untuk AC Milan

Conceicao mengungkapkan rasa frustrasinya karena hasil yang tidak sesuai harapan, tetapi ia menganggap hal itu wajar bagi seorang pelatih yang bekerja dengan penuh semangat. Ia juga menyebutkan adanya “awan di atas Milan” yang perlu diatasi dengan hasil positif.

Meskipun menyadari spekulasi tentang masa depannya, Conceicao menegaskan bahwa ia tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai masalah tersebut dan lebih memilih untuk fokus pada sepak bola. Ia mengatakan akan mengundurkan diri jika klub merasa dirinya bukan lagi orang yang tepat, tanpa meminta bayaran sepeser pun.

Masa Depan Tim Milan

Masa depan Sergio Conceicao sebagai pelatih AC Milan sedang menjadi tanda tanya. Tekanan terhadap dirinya semakin meningkat setelah kekalahan AC Milan atas Bologna di Serie A. Meskipun manajemen Milan masih memberikan kepercayaan kepada Sergio Conceicao, posisinya bisa terancam jika tren negatif berlanjut. Semua pihak di AC Milan, termasuk pelatih dan pemain, harus meningkatkan performa.

Jika Milan gagal bangkit dalam beberapa laga ke depan, keputusan besar mungkin diambil manajemen. Kontrak Conceicao sendiri masih berlaku hingga musim panas 2026, dengan bayaran sekitar €1 juta per musim. Milan memiliki opsi untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat pada Juni tahun depan. AC Milan yang pernah menolak Antonio Conte, kini justru sebaliknya setelah ada keputusan kapan pemecatan Sergio Conceicao bisa dilakukan.

Kesimpulan

Sergio Conceicao menyadari bahwa performa AC Milan belum mencapai level optimal, bahkan setelah adanya perubahan pemain di bursa transfer Januari 2025. Kritik deras mengalir padanya setelah kekalahan dari Bologna, yang membuat posisinya semakin sulit karena Milan juga telah tersingkir dari Liga Champions dan posisinya di Serie A semakin merosot. Menanggapi kritik tersebut, Conceicao memberikan balasan emosional dengan menyoroti pencapaiannya di masa lalu.

Termasuk 13 trofi yang telah diraihnya, serta pengalamannya menghadapi klub-klub besar Italia. Ia menegaskan bahwa dirinya siap untuk mengundurkan diri jika klub merasa bahwa ia bukan lagi orang yang tepat untuk Milan, bahkan tanpa meminta bayaran. Meskipun merasa kesal dan tidak dihormati, Conceicao tetap berkomitmen untuk memberikan segalanya bagi Milan dan terus bekerja dengan semangat yang sama selama klub masih percaya padanya.