AC Milan tampaknya harus berterima kasih pada nasib. Dalam Gagal merekrut sejumlah striker incaran pada bursa transfer musim panas lalu justru menjadi berkah terselubung. Alih-alih merana, manajemen Rossoneri kini bisa sedikit lega menyaksikan para target mereka gagal bersinar di klub masing-masing. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh AC MILAN TV.
Situasi ini bermula dari keinginan pelatih Massimiliano Allegri untuk mendapatkan striker murni—seorang finisher handal yang haus gol di kotak penalti. Meski sudah memiliki Christopher Nkunku yang mampu mencetak gol, Allegri menganggapnya lebih efektif beroperasi di belakang striker utama. Pencarian pun dimulai, tetapi berakhir tanpa kesepakatan yang konkret.
Faktor harga dan tuntutan gaji yang tinggi menjadi kendala utama. Banyak dari striker incaran itu mematok harga transfer selangit dan gaji besar, yang ternyata tidak sebanding dengan performa yang mereka tunjukkan musim ini. Kegagalan merekrut mereka justru menghemat anggaran dan menghindarkan Milan dari investasi yang sia-sia.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Parade Striker yang Gagal Memenuhi Ekspektasi
Daftar striker yang gagal direkrut AC Milan cukup panjang, dan performa mereka musim ini seragam: di bawah ekspektasi. Dusan Vlahovic, yang sempat santer dikabarkan mendekati transfer, memilih bertahan di Juventus dan hanya mencetak empat gol dari delapan laga. Tuntutan gajinya yang tinggi ternyata tidak diimbangi produktivitas yang memuaskan.
Beberapa nama lain juga mengalami nasib serupa. Mateo Retegui, yang dihargai 60 juta euro, hanya mencetak tiga gol untuk klub Arab Saudi, Al Qadisiyah. Jean-Philippe Mateta, Breel Embolo, dan Tolu Arokodare juga tampil impresif, dengan Embolo hanya mencetak satu gol dan Arokodare bahkan belum membukukan gol sama sekali.
Bahkan striker yang bergabung dengan klub top pun kesulitan. Nicolas Jackson di Bayern Munich hanya menyumbang satu gol, sementara Goncalo Ramos di PSG hanya mencetak dua gol dari tujuh laga. Victor Boniface dan Conrad Harder, yang sempat nyaris bergabung, juga belum produktif di Bundesliga. Artem Dovbyk, yang pernah sangat dekat dengan Milan, hanya mencetak satu gol di klub barunya.
Baca Juga: AC Milan Bisa Jadi Pelabuhan Terakhir Robert Lewandowski!
Realitas Lini Depan Milan Saat Ini
Lantas, bagaimana dengan lini depan Milan sendiri? Tanpa striker baru yang didambakan, tim harus mengandalkan solusi yang ada. Christian Pulisic ternyata menjadi penyelamat dengan menjadi pemain paling produktif sejauh ini, mengemas empat gol dan dua assist. Namun, ketergantungan pada Pulisic menunjukkan bahwa masalah posisi striker murni belum benar-benar terpecahkan.
Allegri tetap harus berjuang mencari formula terbaik untuk membuat lini depannya lebih tajam. Nkunku, meski berbakat, tetap bukanlah striker finisher yang diidamkan. Rossoneri masih terlihat kesulitan, terutama dalam laga-laga besar, di mana kehadiran striker pembeda seringkali menjadi kunci kemenangan.
Meski demikian, situasi ini tidak separah yang dibayangkan jika Milan harus membayar mahal untuk striker yang justru performanya mengecewakan. Kegagalan transfer musim panas lalu, dalam perspektif lain, justru menyelamatkan klub dari beban gaji besar dan harga transfer yang tidak sepadan dengan return yang diberikan.
Pelajaran Berharga bagi Strategi Transfer
Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga bagi manajemen AC Milan. Tampak jelas bahwa nama besar dan harga mahal tidak menjamin kesuksesan seorang pemain. Proses perekrutan di masa depan perlu lebih selektif, dengan analisis yang mendalam tidak hanya pada statistik, tetapi juga kecocokan dengan sistem tim dan mentalitas pemain.
Milan juga diingatkan bahwa pasar striker top memang penuh dengan ketidakpastian. Banyak klub yang akhirnya terjebak membayar mahal untuk pemain yang gagal beradaptasi. Kehati-hatian yang ditunjukkan Milan, meski awalnya terlihat seperti kegagalan, justru bisa menjadi langkah bijak dalam jangka panjang.
Kedepannya, Rossoneri perlu tetap konsisten dengan strategi transfer yang cermat. Fokus harus pada mencari pemain yang benar-benar cocok dengan filosofi tim, bukan sekadar memburu nama-nama besar yang sedang naik daun. Pelajaran dari musim panas ini adalah bukti bahwa terkadang, transfer yang gagal dilakukan justru adalah transfer terbaik. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita ac milan terupdate lainnya hanya dengan klik acmilantv.com.