AC Milan Tiba-Tiba Tak Lagi Ngotot Kejar Granit Xhaka, Ada Apa?

bagikan

AC Milan, salah satu klub raksasa Serie A, sempat menunjukkan ketertarikan besar terhadap Granit Xhaka dari Bayer Leverkusen.

AC Milan Tiba-Tiba Tak Lagi Ngotot Kejar Granit Xhaka, Ada Apa?

Mantan pemain Arsenal ini dianggap sebagai solusi cepat untuk mengisi kekosongan di lini tengah skuad Rossoneri. Namun, belakangan ini, langkah mereka tampak mengalami perubahan signifikan. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Alasan Milan Incar Granit Xhaka

Sebelumnya, Granit Xhaka memang menjadi salah satu kandidat utama untuk memperkuat lini tengah Milan. Gelandang asal Swiss ini dikenal memiliki kualitas membaca permainan yang tajam dan kemampuan mengatur ritme pertandingan yang mumpuni. Xhaka dinilai cocok dengan filosofi Allegri yang menekankan kedalaman dan pengalaman di lini tengah.

Karakter tangguh dan leadership yang dimilikinya dianggap sebagai aset penting untuk memperkuat mentalitas tim. Selain kemampuan teknis, kehadiran Xhaka diharapkan mampu menambah dimensi kepemimpinan di ruang ganti Milan. Ia dikenal sebagai pemain yang disiplin dan memiliki mental baja, kualitas yang sangat dibutuhkan di kompetisi sepadat Serie A.

Dengan pengalaman bermain di Liga Primer Inggris dan Bundesliga, Xhaka diyakini mampu membawa stabilitas serta pengalaman berharga bagi skuad muda Milan yang sedang berkembang. Selain itu, ketertarikan Xhaka terhadap Serie A juga menjadi faktor pendukung.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Tantangan Negosiasi dengan Bayer Leverkusen

Tantangan Negosiasi dengan Bayer Leverkusen

Meskipun Milan menunjukkan minat yang serius, proses negosiasi dengan Bayer Leverkusen tidak berjalan mulus. Klub Jerman tersebut bersikeras mempertahankan Xhaka, kecuali jika ada tawaran yang sangat menggiurkan secara ekonomi. Leverkusen menanggap bahwa peran Xhaka sangat vital dan mereka tidak ingin melepasnya dengan harga murah.

Mereka menambahkan bahwa kontrak aktif dan kontribusi reguler Xhaka di Leverkusen membuat klub enggan melepasnya dengan harga di bawah pasar. Situasi ini menyebabkan proses negosiasi menjadi alot dan cenderung buntu. Leverkusen tampaknya tidak ingin kehilangan pemain kunci mereka tanpa mendapatkan kompensasi finansial yang sesuai.

Hal ini menjadi hambatan utama yang membuat Milan harus berpikir ulang mengenai target mereka dan mencari alternatif lain yang lebih realistis. Selain faktor ekonomi, hubungan dan komunikasi antara kedua klub juga berperan penting. Negosiasi yang baik dan terbuka sangat dibutuhkan agar kesepakatan tercapai, tetapi saat ini, kedua pihak tampaknya belum menemukan titik temu.

Baca Juga: Ini Alasan AC Milan Ngebet Gaet Luka Modric ke San Siro

Milan Berhenti Mengejar dan Fokus ke Target Alternatif

Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, manajemen Milan memutuskan untuk menarik diri dari perburuan Granit Xhaka secara perlahan. Faktor usia yang sudah melewati angka 30 menjadi salah satu pertimbangan utama mereka. Milan ingin pemain yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki usia yang lebih muda dan potensi pengembangan jangka panjang.

Selain itu, tingginya permintaan gaji dan biaya transfer dari Bayer Leverkusen dianggap tidak sepadan dengan nilai yang didapat. “Milan khawatir bahwa investasi besar ini tidak seimbang dengan manfaat jangka panjang,” tambah laporan Gazzetta dello Sport. Mereka mulai mencari alternatif lain yang lebih ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan tim.

Seiring dengan penarikan diri dari Xhaka, Milan sudah mengamankan beberapa target lain, seperti Luka Modric dari Real Madrid dan Samuele Ricci dari Torino. Milan ingin membangun tim yang kompetitif dengan pendekatan yang lebih realistis dan berkelanjutan.

Harapan Masa Depan Milan

Keputusan AC Milan untuk berhenti mengejar Granit Xhaka menandai perubahan strategi dalam perburuan pemain mereka. Fokus beralih ke pemain yang lebih sesuai dengan visi jangka panjang dan kondisi keuangan klub.

Dengan keberhasilan negosiasi terhadap pemain seperti Luka Modric dan Samuele Ricci, Milan menunjukkan bahwa mereka tetap optimis dalam membangun skuad yang kompetitif.

Tak dapat dipungkiri, pengalaman dan kualitas pemain berpengalaman seperti Modric menjadi aset berharga dalam menjalankan misi kembalinya Milan ke puncak sepak bola Italia dan Eropa. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita ac milan terbaru lainnya hanya dengan klik acmilantv.com.