Rasa Kecewa Joao Felix Saat AC Milan Harus Tersingkir di UCL

bagikan

Usai kalah, rasa kecewa Joao Felix tampak jelas pada raut wajahnya, sebenarnya ia berharap AC Milan bisa melaju di UCL saat kehadiran dirinya.

Rasa Kecewa Joao Felix Saat AC Milan Harus Tersingkir di UCL

Pemain pinjaman dari Chelsea ini mengakui sangat ingin bermain lebih banyak di Liga Champions bersama Rossoneri. Di bawah ini AC MILAN TV akan membahas tentang, rasa kecewa Joao Felix saat AC Milan harus tersingkir di UCL.

Ambisi yang Pupus di San Siro

AC Milan, yang berambisi untuk melaju jauh di Liga Champions musim ini, harus menerima kenyataan pahit tersingkir di babak playoff. Sempat unggul cepat melalui gol Santiago Gimenez, Milan gagal mempertahankan keunggulan dan justru kebobolan gol penyeimbang dari Julian Carranza yang memastikan langkah Feyenoord ke babak selanjutnya.

Kekalahan ini tentunya menjadi pukulan telak bagi tim yang telah menunjukkan performa baik sepanjang musim.

Bagi Joao Felix, tersingkirnya Milan dari Liga Champions merupakan pukulan berat. Pemain asal Portugal ini baru bergabung dengan Milan pada bursa transfer Januari dan langsung dihadapkan pada pertandingan penting di Liga Champions. Ia berharap dapat memberikan kontribusi maksimal bagi tim dan membantu Milan melaju sejauh mungkin di kompetisi elit Eropa ini.

“Begitu banyak kekecewaan,” ujar Felix kepada Sky Sport Italia usai pertandingan. “Secara pribadi juga, saya sangat ingin bermain di Liga Champions bersama Milan dan malah hanya bermain dua pertandingan. Inilah sepak bola, kita semua harus belajar, tua dan muda.”

Pernyataan Felix mencerminkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan yang dirasakan oleh pemain, staf pelatih, dan para penggemar Milan atas hasil yang mengecewakan ini.

Meskipun demikian, Milan harus segera bangkit dan fokus pada kompetisi domestik serta memperbaiki performa mereka untuk menghadapi tantangan berikutnya. Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi tim untuk terus berkembang dan mencapai tujuan yang lebih tinggi di masa depan.

Sekarang kalian bisa menonton pertandingan bola gratis yang disukai hanya dengan

Download Aplikasi ShotsGoal

Nikmati siaran berkualitas tinggi, pertandingan lengkap, update skor real-time, dan fitur menarik lainnya ya!

Kartu Merah yang Mengubah Segalanya

Joao Felix mengakui bahwa kartu merah yang diterima Theo Hernandez di babak kedua menjadi titik balik dalam pertandingan antara AC Milan dan Feyenoord. Sebelum insiden tersebut, Milan tampil dominan dan mengendalikan jalannya pertandingan.

Mereka mampu menciptakan sejumlah peluang dan hampir mencetak gol kedua yang bisa memastikan keunggulan mereka. Namun, setelah Hernandez diusir keluar lapangan, dinamika permainan berubah drastis.

“Sejujurnya, kami mengendalikan permainan dan kami hampir mencetak gol kedua,” kata Felix. “Mereka tidak pernah menciptakan bahaya apa pun bagi kami. Setelah kartu merah, permainannya benar-benar berbeda.”

Kartu merah tersebut memberikan keuntungan bagi Feyenoord, yang kemudian mampu bangkit dan memberikan tekanan yang lebih besar kepada Milan. Permainan menjadi lebih sulit bagi Milan yang harus bermain dengan sepuluh orang, dan akhirnya mereka kebobolan gol penyeimbang dari Julian Carranza.

Felix mengakui bahwa situasi ini sangat mengecewakan bagi timnya, terutama karena mereka merasa memiliki kendali penuh atas pertandingan sebelum insiden kartu merah. Pengusiran Hernandez mengubah jalannya pertandingan dan mengakibatkan Milan harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Liga Champions.

Meski demikian, pengalaman ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi Milan untuk lebih berhati-hati dan menjaga disiplin di pertandingan mendatang.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Timnas Indonesia U-20 vs Suriah, Mampukah Garuda?

Fokus ke Coppa Italia dan Serie A

Fokus ke Coppa Italia dan Serie A

Meskipun kecewa dengan tersingkirnya Milan dari Liga Champions, Joao Felix menegaskan bahwa timnya harus segera bangkit dan fokus pada target-target lainnya. Milan masih berpeluang besar untuk meraih trofi di Coppa Italia dan mengamankan posisi di empat besar Serie A.

“Sekarang kami memiliki Coppa Italia, kami berada di semi-final,” ujar Felix. “Kemudian kami memiliki liga dan tujuannya adalah finis di empat besar. Mencoba memenangkan trofi dan finis di empat besar: ini bisa menyelamatkan musim ini.”

Felix menekankan pentingnya menjaga mentalitas positif dan bekerja keras untuk meraih hasil yang diinginkan di kompetisi domestik.

Para pemain Milan harus tetap fokus dan disiplin dalam setiap pertandingan, memastikan bahwa mereka memberikan yang terbaik di lapangan. Dengan semangat juang yang tinggi dan kerja sama tim yang solid, Milan masih memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan musim ini.

Media Italia Mengkritik Performa Felix

Sayangnya, penampilan Felix di dua pertandingan melawan Feyenoord tidak luput dari kritik media Italia. Beberapa media menilai bahwa Felix tampil mengecewakan dan gagal memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim.

Football Italia memberikan Felix nilai 5.5/10 dan menulis, “Dia menghabiskan seluruh pertandingan dengan berkeliaran di sepertiga akhir Milan, seolah-olah dia kesulitan menemukan posisi idealnya untuk terhubung dengan lini tengah dan serangan timnya. Cukup lambat dan mudah ditebak, gagal menyebabkan kekacauan bagi para pengunjung.”

TUTTO mercato WEB memberikan ulasan yang lebih pedas dengan memberinya nilai 4.5/10: “Terlalu bagus dan tidak efektif di saat-saat penting. Di babak pertama, dia memiliki peluang bagus untuk menggandakan skor tetapi gagal mencapai target. Oke di babak kedua tetapi muncul pertanyaan: apakah dia dibutuhkan?”

CalcioMercato memberikan Felix nilai 5/10, “Mencoba terlalu pintar saat menembak ketika tidak diperlukan. Dia seharusnya menembak ke gawang pada dua kesempatan tetapi mencoba untuk menyentuhnya. Tidak dalam balapan.”

Statistik yang Mengecewakan

Statistik Joao Felix dalam pertandingan melawan Feyenoord juga tidak terlalu menggembirakan. Berdasarkan data yang ada, ia hanya memiliki xA (expected assists) sebesar 0.04, menunjukkan bahwa kontribusinya dalam menciptakan peluang gol bagi rekan-rekannya sangat minim. Angka ini menunjukkan bahwa ia jarang berada dalam posisi untuk memberikan umpan kunci yang berpotensi menghasilkan gol.

Selain itu, Felix juga kehilangan bola sebanyak 18 kali sepanjang pertandingan. Frekuensi kehilangan bola yang tinggi ini menunjukkan bahwa ia kesulitan menjaga penguasaan bola dan sering kali gagal melindungi bola dari tekanan lawan. Kondisi ini tentunya berdampak negatif pada alur serangan tim dan mengurangi efektivitas permainan Milan secara keseluruhan.

Akurasi passingnya juga hanya mencapai 67%, yang tergolong rendah untuk pemain sekelasnya. Persentase akurasi passing ini mengindikasikan bahwa banyak umpan yang dilepaskannya tidak tepat sasaran atau berhasil diintersepsi oleh pemain lawan. Akurasi passing yang rendah ini menghambat upaya Milan untuk membangun serangan yang efektif dan menjaga penguasaan bola.

Kesimpulan

​Tersingkirnya AC Milan dari Liga Champions menjadi pukulan berat bagi Joao Felix​. Pemain asal Portugal ini mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam karena gagal memberikan kontribusi maksimal bagi tim di kompetisi elit Eropa ini.

Meskipun demikian, Felix menegaskan bahwa ia akan tetap fokus pada target-target lainnya dan berusaha untuk membantu Milan meraih kesuksesan di Coppa Italia dan Serie A. Dengan performa yang lebih baik dan kontribusi yang signifikan, bukan tidak mungkin Felix akan mendapatkan kesempatan untuk memperpanjang masa baktinya di San Siro.

Demikian berita seputar sepak bola terbaru mengenai, rasa kecewa Joao Felix saat AC Milan harus tersingkir di UCL. Ikuti terus berita terupdate mengenai Sepak Bola yang dibahas secara detail dan lengkap lainnya ya!