Perjalanan Joao Felix ke AC Milan pada musim 2024/2025 mengaku kecewa berat dengan tersingkirnya dari Liga Champions musim ini.
Bergabung dengan klub Serie A tersebut dengan status pinjaman dari Chelsea, pemain asal Portugal ini memiliki harapan besar untuk bersinar di panggung Liga Champions. Namun, kenyataan pahit harus diterimanya karena ia hanya sempat merasakan atmosfer kompetisi elit Eropa itu dalam dua pertandingan saja. Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya seputar sepak bola yang telah kami rangkum untuk kalian di AC MILAN TV.
Impian Singkat di Liga Champions
Joao Felix secara terbuka menyatakan kekecewaannya karena hanya memiliki kesempatan bermain dalam dua pertandingan Liga Champions bersama AC Milan. Ia mengungkapkan betapa besarnya keinginannya untuk tampil di kompetisi tersebut bersama Rossoneri. Sayangnya, harapan itu pupus setelah AC Milan tersingkir dari Liga Champions.
AC Milan harus mengakui keunggulan Feyenoord dalam babak play-off Liga Champions, dengan agregat 2-1. Kekalahan ini tidak hanya mengakhiri partisipasi mereka di Liga Champions, tetapi juga membatasi kesempatan Joao Felix untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di kompetisi tersebut. Theo Hernandez mendapatkan kartu merah yang mengubah jalannya pertandingan.
Meskipun singkat, pengalaman di Liga Champions tetap menjadi bagian dari perjalanan karier Joao Felix. Ia menyatakan bahwa dirinya dan tim harus belajar dari pengalaman ini, baik yang muda maupun yang tua. Kini, ia mengalihkan fokusnya untuk membantu Milan meraih target di kompetisi lain, seperti Coppa Italia dan Serie A.
Unduh aplikasi ShotsGoal sekarang dan nikmati siaran langsung pertandingan Timnas tanpa iklan. Dapatkan juga berita eksklusif serta analisis mendalam.
Performa yang Mengecewakan
Penampilan Joao Felix dalam pertandingan melawan Feyenoord menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Media Italia menyoroti performa buruk pemain pinjaman dari Chelsea tersebut. Statistik menunjukkan bahwa ia hanya mampu menyelesaikan 67% operannya, menciptakan satu peluang, dan kehilangan bola sebanyak 18 kali. Akurasi umpan panjangnya pun sangat rendah, hanya 20% yang berhasil mencapai sasaran.
Penampilan yang jauh dari harapan ini menimbulkan pertanyaan tentang kontribusi Joao Felix bagi tim. Banyak pihak menilai bahwa ia gagal memberikan dampak yang signifikan dalam pertandingan tersebut. Bahkan, ada yang menyebut penampilannya “mengerikan” dan tidak memberikan kontribusi positif bagi tim.
Kritik terhadap performa Joao Felix tidak hanya datang dari media, tetapi juga dari para penggemar. Banyak penggemar Chelsea yang merasa bahwa performanya di AC Milan tidak jauh berbeda dengan saat ia bermain untuk The Blues. Mereka menilai bahwa ia masih belum mampu menunjukkan potensi terbaiknya dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim.
Alasan di Balik Kepindahan Ke AC Milan?
Kepindahan Joao Felix ke AC Milan didasari oleh beberapa faktor kunci yang saling berkaitan. Pertama, Joao Felix sangat ingin mendapatkan menit bermain yang lebih banyak. Di Chelsea, ia kesulitan mendapatkan tempat utama dan seringkali hanya menjadi pemain pengganti. Situasi ini tentu tidak ideal bagi seorang pemain muda yang ingin mengembangkan kariernya.
Selain itu, pelatih Chelsea saat itu, Enzo Maresca, secara terbuka mengakui bahwa Joao Felix tidak masuk dalam rencana timnya. Maresca menilai bahwa meskipun Joao Felix berlatih dengan baik, ia tidak dapat menemukan peran yang sesuai untuknya di dalam tim.
Pengakuan ini menjadi sinyal jelas bahwa Joao Felix harus mencari klub baru jika ingin mendapatkan kesempatan bermain yang lebih besar. AC Milan menjadi pilihan yang menarik bagi Joao Felix karena klub tersebut menawarkan kesempatan untuk bermain di Liga Champions.
Liga Champions adalah panggung yang sangat penting bagi pemain sepak bola untuk menunjukkan kemampuan mereka dan meningkatkan nilai jual mereka. Selain itu, AC Milan adalah klub besar dengan sejarah yang kaya dan memiliki ambisi untuk meraih kesuksesan di Eropa. Kombinasi faktor-faktor ini membuat AC Milan menjadi pilihan yang sangat menarik bagi Joao Felix.
Baca Juga: Rasa Kecewa Joao Felix Saat AC Milan Harus Tersingkir di UCL
Masa Depan di Serie A
Meskipun perjalanannya di Liga Champions bersama AC Milan terhenti lebih cepat dari yang diharapkan, masa depan Joao Felix di Serie A masih menyimpan potensi yang menjanjikan.Ia telah menunjukkan tanda-tanda positif dalam beberapa pertandingan, termasuk mencetak gol pada debutnya, yang memberikan harapan bagi para penggemar Rossoneri.
Adaptasinya yang cepat dengan gaya bermain Italia dan kontribusinya yang signifikan dalam serangan tim memberikan indikasi bahwa ia dapat menjadi aset berharga bagi AC Milan di kompetisi domestik. Direktur AC Milan, Geoffrey Moncada, telah menyatakan kepuasan klub terhadap kehadiran Joao Felix, yang membuka peluang untuk negosiasi transfer permanen di akhir musim.
Keputusan ini akan sangat bergantung pada performa berkelanjutan Joao Felix dan kemampuan finansial klub untuk memenuhi harga yang ditetapkan oleh Chelsea. Jika Joao Felix dapat mempertahankan performa terbaiknya dan terus memberikan kontribusi positif bagi tim, peluangnya untuk tetap berada di San Siro akan semakin besar.
Dengan potensi transfer permanen yang mungkin terjadi, Joao Felix memiliki kesempatan untuk membangun warisan yang langgeng di Serie A. Kemampuannya untuk beradaptasi, talenta yang dimilikinya, dan dukungan dari klub dapat membantunya untuk berkembang menjadi salah satu pemain bintang di liga Italia. Jika ia dapat mencapai potensi penuhnya, Joao Felix dapat membawa AC Milan meraih kesuksesan di Serie A dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah klub.
Kemungkinan Transfer Permanen
Meskipun berstatus sebagai pemain pinjaman hingga Juni 2025, Joao Felix mengisyaratkan bahwa ia betah di AC Milan dan membuka peluang untuk transfer permanen dari Chelsea. Ia menyatakan sangat menyukai klub, orang-orang di dalamnya, dan infrastruktur yang ada, serta merasa disambut dengan baik.
Direktur AC Milan, Geoffrey Moncada, mengakui bahwa kesepakatan permanen untuk Joao Felix dapat dibahas di musim panas. Moncada juga mengungkapkan bahwa Milan harus berdebat dengan Feyenoord untuk mendapatkan Santiago Gimenez dan membuka pintu untuk mempertahankan Joao Felix dari Chelsea.
Beberapa faktor akan mempengaruhi keputusan AC Milan terkait transfer permanen Joao Felix, salah satunya adalah performa Felix bersama tim. Jika ada kemungkinan untuk tetap tinggal di Milan, Joao Felix akan melakukannya dan siap memberikan yang terbaik untuk tim dalam peran apa pun yang diminta pelatih.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, kepindahan Joao Felix ke AC Milan diwarnai dengan kekecewaan mendalam akibat tersingkirnya tim dari Liga Champions, membatasi penampilannya hanya dalam dua pertandingan. Meskipun demikian, Joao Felix tetap bersemangat untuk membantu Milan mencapai target di kompetisi domestik, seperti Coppa Italia dan Serie A.
Keputusan akhir mengenai transfer permanen akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk performa Joao Felix, kemampuan finansial klub, dan keinginan sang pemain untuk terus bermain di AC Milan. Jika semua faktor tersebut mendukung, bukan tidak mungkin Joao Felix akan menjadi bagian penting dari Rossoneri di masa depan.